Selamat Tinggal!

836 Kata

5 tahun kemudian.... Sinar hangat mentari menjadi kawan dua sosok manusia yang berdiri menghadap batu nisan. Wanita berjilbab hitam bersama seorang anak laki-laki dengan pipi tembemnya yang menggemaskan. Mereka jongkok dan menaburkan bunga di atas gundukan tanah merah itu. "Tidak terasa, sudah satu tahun dia pergi," ucap wanita itu yang tak lain adalah Indah. Tangannya mengelus batu nisan yang bertuliskan nama penghuni gundukan tanah merah di depannya. "Ummah, apa dia bahagia di atas sana?" tanya bocah kecil sambil menarik ujung jilbab ibunya. Indah tersenyum dan menatap Riaz, putra semata wayangnya. "Insya Allah, Sayang! Dia orang baik. Allah pasti tempatkan dia di tempat terbaik-Nya." "Apa dia sudah masuk syurga?" tanya Riaz lagi. "Insya Allah kita doakan semoga dia ada di taman

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN