Memulai

1347 Kata

“Semua orang pernah salah. Bahkan para Nabi sekalipun. Hanya satu yang menjadi pembeda. Apakah ia menyesal atau malah bertambah parah." Indah mendengarkan nasihat Ummi dengan seksama. Saat ini mereka berdua sedang berada di kamar Indah. Yah, Indah menceritakan semuanya. Termasuk apa yang ia rasakan untuk Gio. Indah tidur di pangkuan Ummi. "Jadi, apa yang harus Indah lakukan, Mi?" Ummi tersenyum lalu mengusap kepala Indah dengan sayang. "Walau bagaimana pun, Ayyas masih menunggumu, Nak." "Ummi benar. Mas Ayyas masih menungguku." "Dan kamu memilih menemani Gio?" "Itu hanya sebagai rasa bersalahku pada Pak Gio. Mamanya memohon padaku agar menemani putranya itu." "Hati-hati sayang! Ummi lihat, Gio tertarik padamu." "Itu juga yang aku takutkan saat kemarin menemani Pak Gio. Awalnya kup

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN