Sekujur tubuh Ayyas terasa lunglai. Hatinya meronta merindukan Indah. Istri yang sangat ia cintai. Andai Indah mau menemuinya sebentar saja, ia akan ceritakan semua perjanjian bodoh yang ia lakukan dengan Kinan.
Saat itu, Ayyas begitu takut Kinan benar-benar akan melakukan ancamannya. Dan dengan mudahnya Ayyas percaya hingga ia rela melakukan apapun.
Bodoh. Ya, ia sangat bodoh. Akal sehatnya menghilang saat Kinan memperlihatkan foto-foto aktivitas Indah di kampus. Kinan benar-benar mengawasi Indah.
Tapi lihatlah! Sekarang yang ia lakukan justru membuat Indah pergi dan bahkan tak sudi untuk menemuinya lagi meski hanya sebentar saja.
Kaki Ayyas melangkah gontai menuju pintu keluar. Sekali lagi ia membalikkan badan dan berharap Indah muncul menyambutnya dengan senyuman. Tapi, itu hanya ha
