Setelah mendapat surat mengerikan yang dikirim oleh Indah padanya, akhirnya Ayyas pergi ke Paris. Tempat di mana dia pernah membulatkan tekad. Ya, kota dengan sejuta kenangan baginya. Ayyas berjalan lesu menuju sebuah rumah dengan gaya kuno. Rumah yang dulu ia pernah mengukir senyum dengan keluarganya yang bahagia. Ada Papi, Mami, adik semata wayangnya, Ramdi dan juga dirinya. Pandangan Ayyas menelusuri sekeliling tempat itu. Belum ada yang berubah. Semua masih sama seperti saat ia meninggalkan tempat ini. Saat kejadian mengerikan yang menjadi mimpi buruknya setiap malam. "Akhirnya kau pulang, Nak!" sambut suara parau dari arah taman belakang. Ayyas segera bergegas menuju ke sumber suara. "Oma!" Ayyas langsung berhambur ke pelukan neneknya. "Apa yang terjadi? Bagaimana dengan gadis ya