"Pak, boleh saya mampir dulu ke swalayan?" tanya Indah. Gio menoleh sekilas lalu mengangguk. Mobilnya masuk ke sebuah swalayan yang cukup besar. "Boleh, ada yang mau kamu beli?" tanya Gio. "Iya, Pak. Maaf merepotkan!" "Tak apa, saya juga ada perlu," jawab Gio lalu ikut turun bersama Indah. Mereka berjalan beriringan. Indah sedikit risih, menyadari Gio yang berjalan di belakangnya. "Anda, duluan saja, Pak!" ucap Indah sambil memberi jalan pada Gio. "Wanita duluan! Biar lebih aman," jawab Gio sambil tersenyum. "Oh, ya," ucap Indah kaku. Terus terang saja, Indah merasa tak nyaman berjalan di depan Gio. Bukannya terlalu percaya diri, hanya saja, Indah merasa Gio terus memperhatikannya. Karena itu ia harus segera menyelesaikan keperluannya. Ia lalu berjalan cepat ke tempat buah. "Mbak