"Apa yang kamu lakukan Darr!" Teriak seorang pria paruh baya yang kini, mulai berjalan masuk dari arah pintu utama. Darren dan Aline menatap kearah pintu itu dan setelah itu, keduanya saling menatap satu sama lainnya. "Baby, kamu jangan kemana? Tetap dalam pelukan aku, ya!" Ucap Darren dengan tatapan penuh peringatan. Karena Darren sangat tahu, jika ayahnya yang selalu memiliki pikiran kotor terhadap Aline. Pasti akan mencari kesempatan untuk mendekati dirinya. Mendengar itu, Aline menganggukkan kepalanya. Dia bukan hanya jijik kepada ayah mertuanya itu tapi, sekarang dia sangat membencinya, karena ayah mertuanya itu hampir membuat ayahnya mati. "Iya sayang, aku tidak akan melepaskannya. Aku … aku tidak menyangka, jika dia akan datang kesini selarut ini. Hhhmmm … padahal aku sudah sang

