"Gila! Kamu memang sudah gila Damar! Kamu … kamu bahkan ingin mengambil istri dari putra kamu sendiri!" Teriak Pramuditya, suaranya tidak mau kalah dari suara teriakan dari Damar. Nafas Pramuditya terasa sangat sesak dan tubuhnya terasa sakit karena dia terjatuh akibat dorongan kuat dari Damar. "Damar! Kamu sudah tua dan kamu … kamu tidak pantas memikirkan hal semacam itu lagi. Harusnya, kamu perbanyak diri dengan Tuhan dan juga, mulailah kamu tinggalkan hal-hal yang akan membawa kamu ke dalam lingkaran dosa yang semakin besar dan besar saja," ucap Pramuditya. Dia terus memberi nasihat kepada Damar dan berharap jika ucapannya bisa didengar oleh Damar. Pramuditya terus mengatur nafasnya dan melanjutkan kembali ucapannya, "Lebih baik, kamu perbaiki diri kamu dan biarkanlah Darren bahagia

