Darren tersenyum tapi senyumannya itu terlihat mengerikan.
Damar merasa langsung terkejut karena putranya sendiri terlihat sangat menakutkan saat ini.
"Darr! Ka … kamu, kamu kapan ada disini?" Tanya Damar, dia tertawa bodoh dan berusaha bersikap biasa saja namun didalam hatinya dia merasa sangat malu karena ketahuan oleh Darren.
Darren tertawa dan menepuk bahu ayahnya berkali-kali dan dia mendekati telinga ayahnya.
Darren menyeringai dan dia pun langsung berbisik ditelinga ayahnya.
"Hei rubah tua, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu membawa dia kemari? Hhhmmm …," ucap Darren. Dia tersenyum dan langsung menjauhi telinga ayahnya.
Damar tertawa bodoh dan langsung menjawab, "Sheryl adalah calon tunangan kamu Darr, bukankah papa sudah mengatakan itu sejak kemarin," ucap Damar. Dia tidak b
