Kebahagiaan yang tidak terhingga

1398 Kata

Saat Tama sudah membalikkan tubuhnya dan hendak meninggalkan semuanya. Ada tangan yang menahannya dan tangan itu adalah tangan Aline. "Tam, kamu mau kemana?" Tanya Aline dan dia mengeratkan pegangannya itu. Tama pun menoleh dan melihat kearah Aline dengan wajah penuh dengan air mata. Dia merasa sedih, karena ternyata dia bukan adik yang satu ayah dan juga ibu. Melainkan, mereka hanyalah saudara satu ibu dan beda ayah. Apalagi, saat Tama melihat Pramuditya yang sangat baik dan juga terlihat sangat sempurna. Membuat Tama merasa semakin tidak memiliki kepercayaan diri lagi untuk menjadi adiknya Aline. "Kak, aku mau pergi. Aku … aku tidak mau mengganggu kebahagiaan kalian," ucap Tama sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya itu. Mendengar itu, Aline langsung memeluknya dan ikut meras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN