Untuk sejenak. Keduanya hanya terdiam dan hanya suara Isak tangis Aline yang terdengar. Kebetulan di tempat itu terlihat sepi dan tidak ada satu orang pun yang lewat disana. Darren menghela nafas panjang dan dia langsung berbisik di telinga Aline. "Baby, ayo kita pergi dari sini. Disini bukanlah tempat yang cocok untuk kamu," ucap Darren. Dia mengusap lembut puncak kepala Aline dan kembali memeluknya dengan erat. Aline menganggukkan kepalanya dan dia melihat kearah Darren. Aline menatap wajah tampan Darren yang terlihat sangat mengkhawatirkannya. Darren pun sama, dia menatap wajah Aline dan tanpa sadar dia mengulurkan tangannya untuk membantunya menghapus air mata yang membasahi pipinya saat ini. Aline merasakan kehangatan dalam setiap gerakan tangan Darren. Kehangatan seseorang yang