Keesokan harinya. Aline sudah berada di depan gedung perusahaan tempat yang mulai hari ini dia akan bekerja dan tentunya dia juga akan sering bertemu dengan Darren si pria m***m itu. Aline menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Detak jantungnya berdetak dengan cepat karena dia masih takut untuk bertemu dengan Darren. "Baiklah, Aline kamu harus tenang. Disini dia tidak akan berani macam-macam. Ada banyak orang dan dia pasti masih memiliki rasa malu kan?" Ucap Aline, dia berbicara sendiri dan saat baru saja dia selesai bicara tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahunya. Aline langsung merasa terkejut dan saat dia menoleh, Aline langsung merasa terkejut hingga dirinya hanya bisa terdiam seperti patung yang kaku. Orang yang menepuk bahunya adalah Darren, dia baru saja t