Kecanggungan itu masih menyelimuti keduanya, bahkan hingga beberapa menit berlalu, mungkin jika suara Axel tidak ada, mereka akan semakin larut dengan pikiran masing-masing. “Mommy, kenapa lama sekali? Siapa yang datang?” Teriak Axel diikuti entakan kakinya yang semakin dekat, membuat Jeslyn langsung tergagap dan tersenyum pada Axel juga Alle yang mendatanginya. Axel dengan rasa penasarannya membuka pintu lebih lebar, seketika jeritan kebahagiannya tidak bisa lagi ia tahan. Dia melonjak dengan merentangkan tangannya menghampiri Kern. “Daddy.” Teriak Axel membuat Kern sangat bahagia, pria itu juga menyusul anak laki-lakinya itu dan menyambut Axel dalam pelukannya. “Daddy, Axel sangat rindu, Daddy.” Axel langsung memeluk leher Kern dan bersembunyi di sana begitu berada dalam g

