Cinta yang Kau Bawa Pergi - Marah Barra turun dari mobilnya dan melangkah tergesa menghampiri mertua yang masih berdiri di teras. Pria berkaus hitam dan celana jeans warna biru itu mencium tangan mertuanya. "Ayo, masuk!" ajak Pak Irawan. Bu Hesti telah mendahului dan sudah tidak sabar untuk mendengarkan penjelasan dari menantunya. "Rini, buatkan minum untuk Mas Barra," teriak Bu Hesti pada asisten rumah tangganya yang baru berumur delapan belas tahun. "Njih, Bu." Terdengar jawaban dari arah dapur. "Ada apa sebenarnya, kenapa Delia pulang sendirian malam tadi?" Pak Irawan bertanya dengan sikap masih tenang. Barra mengatur napas. Netranya memerah dan lelah karena menahan sebak dalam d**a, juga karena tidak bisa tidur hampir semalaman. Dengan pertanyaan mereka, Barra bisa tahu kalau De