"Kita akan hidup dalam bayangan masa lalumu. Entah sampai kapan? Sekarang Mas bisa saja bertahan denganku, tapi nggak tahu nanti. Khilaf bisa saja terjadi saat Mas tergoda lagi dengan cinta lamamu. Mas bisa saja bilang telah jatuh cinta padaku, tapi mungkin masih menyimpan perasaan padanya. Sekian lama bersama, nggak akan mudah melupakannya begitu saja. Tolong Mas memahamiku sebagai perempuan biasa, bukan malaikat atau bidadari. Suatu saat mungkin aku akan lelah dan menyerah dengan semua ini." Delia berdiri dan kembali masuk kamar. Mengemas semua pakaian dan oleh-oleh untuk keluarga. "Kita berkemas dan langsung ke bandara saja," ucap Delia saat Barra menghampiri. "Penerbangan masih jam empat nanti." "Nggak apa-apa. Kita bisa menunggu di bandara." Barra segera mengambil handuk untuk man