Mak Ni menyelipkan rambut di belakang telinga Delia. "Mbak Delia nggak hanya cantik, tapi juga cerdas. Suatu hari nanti, Allah akan membayar kesakitan ini dengan nikmat yang indah." "Saya yang salah, Mak. Harusnya saya mengakhiri pernikahan ini lebih awal lagi setelah tahu ada perempuan lain di antara kami. Saya salah karena masih berusaha merebut hatinya yang sama sekali nggak ada saya di dalamnya. Sikap saya memalukan karena mempertahankan lelaki yang sebenarnya nggak mau hidup bersama saya." "Berusaha mempertahankan pernikahan itu nggak salah, Mbak. Jangan sesali itu. Setidaknya Mbak sudah berusaha memperjuangkan janji pernikahan yang disaksikan oleh Tuhan." Hening. Delia menoleh ke arah gorden kamar saat mendengar bunyi sesuatu. "Sepertinya turun hujan, Mak." "Iya, hawanya udah be