Barry tidak bisa mengelak begitu kepalan tangan Mike menghantam keras wajahnya. Tubuhnya terhuyung ke belakang dengan setitik darah keluar dari hidung dan sudut bibirnya. "Barry," Ucap Maureen lirih. Ia tidak bisa menghentikan amarah yang tengah membakar Mike saat ini. Bagaimanapun juga Maureen tau perasaan Mike saat ini. Sebagai seorang Kakak sekaligus pengganti sosok Ayah tentu saja Mike begitu marah setelah mengetahui adiknya kembali terluka oleh orang yang sama. "Bangun bre*gsek!" Mike menarik kerah baju Barry dan mengangkatnya. "Lo memang kurang ajar! Gak seharusnya gue percaya omongan lo! Sekali busuk, tetap akan menjadi manusia busuk!" Mike kembali menghajar wajah Barry, meluapkan kekesalan yang selama ini ditahannya. "Kalian bercerai dengan alasan konyol, gue milih diem.