Bab 33

1036 Kata

"Kamu demam?" Tanya Ramli begitu mereka dalam perjalanan pulang.  "Nggak." Jawab Maureen. Ia pun memastikan sendiri dengan memegang dahi menggunakan punggung tangannya.  "Tapi bibir kamu pucat, wajah juga terlihat memerah."  Ramli ingin memastikan sendiri dengan menyentuh dahi Maureen.  "Tuh, kan. Kamu demam." Ramli bisa merasakan hawa panas dari tubuh Maureen  "Sedikit, mungkin kecapean aja. Besok juga sembuh."  Maureen memang sudah merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, selain ia merasa udara malam ini begitu dingin, juga karena kepalanya terasa sakit. Maureen hanya menganggap itu reaksi tubuhnya karena seharian ini ia berada di lokasi syuting dan baru pulang pukul sebelas malam. Hal wajar yang sering dirasakannya, terlebih saat ini ia tengah berbadan dua.  "Kita berhenti se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN