"Kamu bisa tidur di sana." Tepat pukul delapan malam, Barry dan Livia sampai di hotel tempat mereka tinggal. Rasa lelah yang dirasakan Barry tidak bisa terobati begitu saja, karena ia harus kembali merasakan kesal tatkala melihat situasi kamar hotel yang ditempatinya. Bukan karena kamar tersebut kurang mewah, tapi justru karena kamar tersebut terlalu mewah untuk ditempati sekretaris dan atasannya. "Kamu mau kemana?" Tanya Livia begitu melihat Barry hendak keluar. "Keluar." Tanpa perlu menjelaskan panjang lebar kemana ia akan pergi, Barry pun langsung menuju pintu dan meninggalkan Livia seorang diri. Setelah kepergian Barry, Livia hanya bisa menghela lemah. Ia sudah menduga kejadian seperti ini pasti terjadi dan Barry tetap tidak pernah bergeming meski ia sudah melakukan yang terbaik