Tepat lima menit sebelum Barry berangkat ke kantor, Ramli datang dengan membawa berbagai jenis makanan. Terlihat jelas raut bahagia terpancar di wajah Maureen, bahkan wanita itu pun menyambut Ramli bak pahlawan yang sudah menyelamatkan negara. "Aku berangkat." Pamit Barry dan hanya mendapat gumaman pelan dari Maureen sebagai jawaban. "Tumben dia berangkat kerja siang." "Gak tau." Jawab Maureen acuh. Ia tidak peduli, yang lebih utama saat ini yaitu makanan yang dibawa Ramli begitu menggoda dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. "Kalian bertengkar?" "Nggak. Kenapa kita harus bertengkar, kami bukan anak Abg labil yang harus meributkan hal sepele." "Baguslah kalau begitu, karena sudah sewajarnya kamu menjaga sikap karena bagaimanapun juga Barry tuan rumah di sini." "Apa aku ter