Bab 22

1304 Kata

"Hari ini, Papah ulang tahun." Ucap Barry. Kini mereka berdua tengah berada di sofa dengan posisi duduk saling bersebelahan. Maureen yang merasa dirinya telah melanggar aturan dengan memeluk Barry terlebih dulu. "Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan, hanya keluarga saja." Jelas Barry. Maureen tidak berani mengangkat kepalanya, rasa malu yang kini dirasakannya telah meruntuhkan keberaniannya hanya untuk sekedar mengangkat kepala atau menjawab ucapan Barry. "Sudah makan?" Maureen menggeleng, masih tidak berani menjawab. "Aku sudah menyiapkan makanan untuk kita. Maaf tadi pagi bekalnya keasinan, itu juga karena Titan yang mengajariku." Barry mengusap pelan puncak kepala Maureen, ia pun bergegas pergi meninggalkan Maureen yang masih duduk di sofa. Sepeninggalnya Barry, barulah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN