“Untuk Forever!!” Augusta mengangkat kaleng minuman di tangannya.
“Untuk Forever!!!” sambut rekan-rekannya yang lain.
Seperti biasa mereka saat ini tengah berkumpul di ruang bawah tanah café milik Augusta. Julian dan Harris juga ada di sana.
“Akhirnya… aku benar-benar tidak percaya bahwa Forever akan mulai proses membuat album! Ini gila!!” seru Augusta sangat antusias. “Apalagi, untuk proses rekamannya kami akan menggunakan studio rekaman yang pernah dipakai The Beatles!!”
“Benar-benar dream come true!” Seru Leo. Dia lalu beralih kepada Julian yang tampak sedang meneguk minumannya. “Julian, kalau kau bersedia, kami akan mengajakmu dalam satu dua lagu. Bagaimana pun kau juga sudah turut berjasa.”
Dengan cepat Julian menggeleng-gelengkan kepalanya dan menggerakkan tangannya menampik.
“
