Part 15

1179 Kata

“Papa…!” Arshaq kembali menggedor pintu kamar Alfatih dengan tak sabar. “Ini belum selesai.” ucap Alfatih seraya memberikan kecupan singkat di sudut bibir Aretha. “Kita akan membahas ini nanti di rumah.” Dan setelah mengatakan itu, Alfatih membuka pintu kamar lebar-lebar dan menurunkan pandangan untuk melihat sosok bocah yang balik memandangnya dengan ekspresi kesal. “Kamu kenapa?” tanya Alfatih pada bocah lima tahun di depannya. “Jangan sembunyiin Bunda.” Rengek bocah itu seraya menerobos masuk ke dalam kamar dan mencari Aretha. Melihat Aretha yang tengah berdiri, Arshaq langsung memeluk kaki gadis itu lagi. “Bunda, jangan peygi.” Mohonnya dengan kepala mendongak memandang Aretha dengan mata berkaca. Aretha mematung. Tatapan itu, apakah itu tatapan yang sama yang ia berikan pada ibu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN