“Bunda…!” satu teriakan diiringi dengan sebuah pelukan erat di kaki Aretha membuat Aretha mematung. Ia memandang bocah tampan dan Alfatih secara bergantian. “Bunda?” lirih Aretha dengan dahi mengernyit dalam. “Iya, Bunda.” Jawab bocah kecil itu masih dengan kedua tangan memeluk paha Aretha. “Papa bilang, Papa bakal bawa Bunda pulang. Tapi Asha tungguin dari kemayin Papa gak juga bawa Bunda pulang.” Ucap bocah kecil itu dengan kata cadelnya. “Jadi Asha minta Nenek dan Yuyut bawa Asha ke Bunda.” Lanjut bocah itu dengan nada merajuk. “Jadi Bunda beneyan Bunda Asha, kan? Bunda bakal pulang ke yumah sama Asha kan?” tanya bocah itu lagi dengan nada memohon yang membuat Aretha hanya terdiam dengan bingung. Apa ini? Setelah dirinya dipaksa untuk menjadi mempelai pengganti bagi adik kembarnya, s