Chapter 47. Sang Penolong.

1791 Kata

Mobil berwarna putih itu kian mendekat. Arimbi mengangkat tangan. Melindungi matanya yang silau karena sorot lampu mobil yang terang. Dalam gelap, sorot lampu mobil itu jadi terasa sangat menusuk mata. Terdengar suara pintu mobil yang dibuka dikuti sesosok tubuh yang memegangi payung. Setelah pintu mobil ditutup tergesa, sosok berpayung itu segera menghampirinya. "Mbak kenapa? Kecelakaan ya?" Sosok berpayung itu ternyata seorang anak remaja berusia kira-kira delapan belas atau sembilan belas tahun. "Iya, Dik. Mobil Mbak ditabrak orang. Mbak bisa meminjam ponselmu untuk menghubungi suami Mbak, tidak? Ponsel Mbak kehabisan daya." Di antara suara curah hujan, Arimbi berbicara dengan suara bergetar. Ia ketakutan dan kedinginan. "Oh boleh, Mbak. Sebentar ya, ponsel saya masih ada di mobil.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN