Tiga bulan telah berlalu sejak putusan pengadilan jatuh atas Abram. Sejak pemuda itu mendekam dalam penjara, ada perubahan yang cukup berarti dalam diri Sera. Meski masih jauh dari kata normal, setidaknya dia tidak lagi terlalu menarik diri dari keluarga. Sera sudah mau kembali mengobrol, berkumpul bersama keluarga, meski dia tetap lebih banyak diam. Namun, untuk urusan keluar rumah, Sera jadi merasa sangat takut. Dia lebih memilih terkurung di rumah, tempat yang Jovanka anggap paling aman baginya. “Ma …,” bisik Sera pelan agar tidak mengganggu penumpang lain. Saat ini mereka tengah berada dalam pesawat menuju Korea Selatan, tempat Sera akan menjalani pengobatan lanjutan. Aubrey balas berbisik, “Ya, Sayang?” “Kenapa banyak sekali yang ikut antar aku?” Sera tidak tahu jika seluruh kelua

