"Akhir-akhir ini kamu sibuk sekali," tegur Aubrey sembari menghampiri Sera yang tengah duduk menghadap meja makan dengan segala kertas berserakan di atasnya. Sejak Sera meninggalkan rumah sakit tiga pekan lalu, meja makan di penthouse mereka mendadak disulap menjadi meja kerja perempuan itu. Laptop, buku sketsa, kertas pola, dan berbagai macam perlengkapan kerja lainnya memenuhi meja itu. "Mama enggak suka?" ujar Sera tidak enak hati. "Mana mungkin Mama tidak suka?” balas Aubrey geli. Dia mengusap lembut kepala Sera penuh sayang. “Mama sangat senang melihat kamu seperti ini. Rasanya kamu hidup kembali." "Aku memang belum mati, Ma," sahut Sera setengah berkelakar. "Baru nyaris.” Namun, Aubrey tidak bisa menanggapi seloroh putrinya dengan candaan juga. Perasaannya yang masih saja tersa

