Keesokan harinya, sepanjang waktu Sera tampak begitu gugup dan serba salah. Dia ingin menyampaikan sesuatu yang penting, tetapi ragu. Diam terus pun rasanya tidak enak. Akhirnya, saat mereka tengah makan malam bersama, Sera memutuskan untuk membuat pengakuan di hadapan seluruh keluarga. “Pa, Ma, dan semuanya, aku mau memberi tahu sesuatu kepada kalian,” ujar Sera gugup. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan. Mendengar cara bicara Sera yang terkesan sangat serius, para orang dewasa langsung menoleh dan memberi perhatian. Siap menyimak hal yang ingin Sera beri tahu karena sepertinya itu merupakan sesuatu yang penting. “Aku akan menyelesaikan kelasku dua bulan lagi, setelah itu kembali ke Indonesia,” ujar Sera dengan wajah merona. Aubrey yang pertama langsung merespon. “Bukannya kamu bi

