52. Perasaan yang Tidak Pernah Mati

1452 Kata

“Kamu kelihatan mengantuk,” ujar Keifer saat melihat Sera berkali-kali menguap dalam perjalanan mereka menuju Sokcho. “Hm,” gumam Sera sebagai tanggapan. Duduknya sudah demikian miring dengan kepala disandarkan ke pintu mobil. “Sudah aku bilang agar semalam kamu cepat tidur, benar saja sekarang kamu kelelahan.” Tiba-tiba saja Sera menegakkan kembali duduknya. “Aku itu enggak bisa tidur gara-gara kamu, Keif.” Keifer mengernyit bingung. “Kenapa aku?” “Pertanyaan kamu semalam bikin aku terus-menerus bangun,” gerutu Sera sebal. “Aku enggak bisa tidur nyenyak sampai pagi. Di kelas aja aku ngantuk banget.” Diam-diam Keifer mengulum senyum. Ternyata Sera terus memikirkan pertanyaannya semalam, padahal Keifer kira dia tidak peduli karena sama sekali tidak menjawab. “Apa pertanyaan aku membu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN