“Keif, kejutan sekali!” sambut Daniel senang. Dia segera menarik kursi kosong di sisinya untuk Keifer. “Ayo, duduk bersama!”
Keifer menjabat hangat tangan Daniel dan menepuk pundak pemuda itu. “Selamat ulang tahun, Dan.”
“Kamu ingat ulang tahunku?” tanya Daniel terkejut.
“Belum lama sejak terakhir aku melihat catatanmu,” sahut Keifer tenang. “Lagi pula, ibumu memintaku memastikan agar kamu mendapatkan kue ulang tahun kesukaanmu.”
Keifer duduk di sisi Daniel, kemudian meletakkan kotak cantik berisi kue ulang tahun yang khusus dia bawakan untuk pemuda itu.
“Terima kasih.” Wajah Daniel berbinar kesenangan. Dia tahu jika ibunya memang cukup akrab dengan Keifer. Setahu Daniel, ibunya adalah senior Keifer saat kuliah dahulu.
“Keifer, kenapa kamu ada di sini?” tegur Aubrey heran. Bukan dia
