Saki menahan napasnya saat Dipta jatuh di atas tubuhnya sesaat setelah pelepasan mereka, pria itu lalu menarik kondomnya dan melemparnya ke arah tong sampah di dekat pintu kamar mandi dan berhasil masuk. Setelahnya Dipta berguling ke sisi ranjang dan mendekap Saki dengan erat lalu mengecup kening wanita itu. “Thank you. I love you.” Bisik Dipta mengusap-usap punggung telanjang Saki. Saki menatap kosong ke arah langit-langit kamar, netranya melirik kesal ke arah lingerie maroon yang sudah teronggok di lantai, sia-sia usahanya malam ini mengajak Dipta bercinta dengan penuh gairah berharap pria itu melupakan kondommnya, namun nyatanya segenting dan segila apapun permainan mereka, satu detik pun Dipta tidak pernah melupakan kondommnya. “Kenapa, sayang? Kamu tidak puas?” Tanya Dipta men

