Hari sabtu ini, Saki dan Dipta memutuskan untuk menginap di rumah Mama, karena ingin merayakan kehamilan Safira. Saudara iparnya itu akhirnya dikaruniai momongan setelah menunggu sekian lama dengan segala doa dan usaha. Mereka datang saat menjelang sore hari, tentu saja Keina langsung dimonopoli oleh Papa Fairuz, dan Dipta mengikuti kemana putrinya itu di bawa seolah memberikan penjagaan ketat untuk putri semawat wayangnya sekali pun sedang bermain bersama Opanya. “Sayang …” Panggil Mama Laras yang langsung menarik Saki ke ruang keluarga, menatapnya dengan lembut dan penuh kasih sayang. “Kenapa, Ma?” Tanya Saki memandang Mama Laras penuh perhatian. Mama Laras langsung menggeleng dan tersenyum. “Mama mau berterima kasih.” Ucap Mama Laras, tatapannya lekat dan penuh cinta pada mena

