Indira datang sekitar jam sembilan pagi, Saki sangat merindukan sahabatnya itu. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak bertemu. “Assalamualaikum … Baby Keina.” Sapaan ceria itu membuat Saki yang sedang menggendong Keina tersenyum lebar. “Waalaikumsalam Aunty …” Saki menjawab salam Indira dengan nada yang nyaring menirukan suara anak kecil. Indira langsung menghambur memeluknya dari samping. Menatap takjub pada bayi mungil yang mengerjap-ngerjap lucu itu. “Ya Allah, Ki … Gile lo … Udah berasa beda pulau aja kita, terakhir ketemu lu masih keliatan kaya cewe single, sekarang udah ada buntut aja lu.” Indira seperti biasa, terlihat heboh dan ceria. Saki yang mendengar itu tertawa, dia juga merasa baru kemarin menceritakan tentang pernikahan kilatnya dengan Dipta dan bagaimana sahaba

