“Mama kemarin ke mana? Kenapa tidak ingin Safira temani?” Tanya Safira saat mengantar Laras ke rumah sakit untuk check up rutin. Mama Laras kemarin mengeluhkan jika kepalanya sering pusing, sehingga Safira menyarankan untuk check up rutin sekalian saja dan mungkin darah tingginya kambuh. “Bertemu seseorang untuk memastikan sesuatu.” Ucap Mama Laras, tatapannya terlihat sendu, hatinya semakin berat oleh beban yang terus menggelayutinya. “Mama tidak apa-apa? Mama terlihat banyak beban pikiran, Mama bisa cerita pada Safira.” Safira menggenggam tangan Laras, mereka sedang menunggu dokter yang masih belum datang. Laras menatap Safira dengan berkaca-kaca, membuat Safira langsung membawa mama mertuanya itu dalam pelukannya. “Mama selama ini salah ya, Ra. Mama salah. Mama justru menjadi

