“Kak Keina sayang sekali sama Ayah.” Ucap Keina kembali menunjukkan rasa sayangnya dan dilanjut dengan mengecup pipi Dipta, membuat Dipta kembali tertawa namun hatinya membuncah bahagia. “Ayah juga sayang sekali dengan Kak Keina.” Dipta juga mengecup pipi Keina dan kembali membuat Keina terkikik, lalu sepanjang jalan menuju kamar itu keduanya saling membalas ciuman dan tertawa dengan bahagia. “Ssstt … Pelan-pelan jalannya Ayah.” Keina sudah menempelkan telunjuknya di bibir, mengingatkan Dipta supaya bisa sesunyi mungkin masuk ke kamar saat melihat bundanya masih begitu lelap. “Iya, cintanya Ayah.” Bisik Dipta lalu memperlambat langkahnya, dalam hati tertawa, kenapa mereka terlihat seperti pencuri yang mengendap-endap? Kini Dipta telah berhasil menurunkan Keina di ranjang, dan K

