Saki menarik napasnya panjang dengan helaan napas yang keras, berusaha menenangkan dirinya sambil menunggu kedatangan papa mertuanya yang mengajaknya bertemu hari ini. Sungguh, jeda yang dia inginkan adalah ketenangan tanpa harus bertemu dengan Dipta atau keluarga pria itu, dia benar-benar membutuhkan waktu, namun dia juga tidak bisa menolak Papa Fairuz yang meminta bertemu, terlebih dia juga mengetahui jika Papa Fairuz telah menerimanya dengan baik, hanya saja Saki masih berat untuk bertemu dengan siapa pun dari keluarga Danadyaksa. Fairuz datang dengan senyum tipisnya menyapa Saki, dia meminta menemui Saki di kafe dekat gedung perkantoran Saki agar tidak menyusahkan wanita itu. “Maaf ya, Papa mengganggu kamu.” Ucap Fairuz dengan senyum sungkannya, Saki langsung menggeleng dan tersen

