Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, Dipta terus menggenggam tangan Saki dan sesekali mengecupnya, seperti kebiasaan pria itu sejak dulu hingga saat ini. Saki jadi teringat masa-masa saat dirinya hanya masih berdua dengan Dipta dan mereka telah mengetahui perasaan masing-masing, sama seperti sekarang yang dilakukan oleh Dipta. Setiap Dipta menyetir dan mengantarnya ke kantor, tangannya selalu menggenggam tangan Saki dan sesekali mengecupnya. Jika lampu lalu lintas merah, Dipta menatap penuh cinta ke arahnya dengan senyuman yang membuat Saki salah tingkah namun juga terpesona. “Rasanya baru kemarin ya Mas, setiap pagi kamu mengantarku ke kantor dan datang lagi saat makan siang lalu malamnya menjemputku. Kita pulang ke apartemen dan saling bercerita setelah makan malam. Masa-mas

