"Akhirnya jadi juga dia sama si Pelyn. Selamat ya bro." Ega mengangkat gelasnya di depan Danil dan Dipta, sebagai ucapan selamat. "Thanx." Danil berucap santai. Malam ini ketiga sahabat sejak SMK itu menghabiskan waktu bersama, setelah lama tidak bertemu. "Gila ya, akhirnya seorang Danil takluk juga, usaha Pelyn benar-benar manjur. Kayaknya gue kudu nanya alamat dukun yang Pelyn punya," kelakar Ega. Danil hanya berdecak. "Telat lo nanya dukun ama si Pelyn sekarang sih!" ucap Dipta dengan tatapan malas ke arah Ega. "Eh tapi gue curiga!" Mata Ega menyipit. "Jangan-jangan lo sebenernya sudah suka sama Pelyn sejak lama! Kasih bocoran dong Nil, sejak kapan sih? Secara, selama ini lo ketemu dia dah kayak orang mau lempar Pelyn ke kutub Utara. Eh ujung-ujungnya malah simpan rapat-rapat d