Ketika disamakan bagai hembusan angin yang tiada berarti. Bahkan tanpa sadar melupakan jika bernapas pun memerlukan angin. Mungkin juga karena tidak pernah tahu, jika angin mampu memporak-porandakan dan menjungkirbalikkan keadaan dalam sekedip mata. Danil menatap gadis yang kini berdiri dengan menyunggingkan senyuman. Bahkan yang dilakukan gadis itu membuat wajahnya teramat cantik. Rambutnya yang panjang tergerai sebagian ke depan, menutupi sebagian tubuhnya bagian depan yang sedikit terlihat. Danil mengumpat dalam hati ketika melihat gadis ini mengenakan pakaian dengan belahan depan yang sangat rendah menurutnya. Bahkan lengan gadis itu terlihat begitu mulus karena pakaian yang ia kenakan hanya bertali spaghetti di bagian pundak. Danil yakin jika gadis ini berbalik maka ia bisa mena