"I love you Danil." Itu ucapan terakhir yang masuk ke gendang telinga Danil, malam sebelum pelukan mereka berpisah. Suara bisikan Evelyn seperti melodi indah di telinga lelaki tampan itu. Jangan bayangkan Danil membalas ucapan Evelyn. Lelaki itu hanya diam membisu dengan tatapan yang sulit ia artikan sendiri. Bagus Danil, sudah menyentuh seorang gadis, jangan bilang ia masih sulit mengakui perasaannya di hadapan Evelyn. Karena, setelah mereka melakukan hal yang sama sekali tak bisa Danil prediksi, ketukan di luar membuat mereka sama memisahkan diri dengan rona malu. Malu dengan kegiatan yang tidak mereka sangka akan terjadi. Begitu intim, begitu manis dan begitu membuat keduanya ketagihan. Bagus sekali! Entah mau sampai kapan mereka tenggelam andai tak ada tangan iseng yang menggangg