Twenty Nine

1993 Kata

Vivian menggeliat pelan saat pintu kamarnya diketuk dari luar. Siapa sih? Minggu pagi kayak gini, ganggu liburannya saja. Yah, walau setelah lulus sidang, tiap hari adalah liburan. Tinggal menunggu proses wisuda. Tapi kebiasaan ritual minggu pagi masih berjalan. Bermalas-malasan di kasur sampai matahari menghangat. Dengan langkah terseret-seret, Vivian membuka pintu kamarnya. Melihat seseorang berdiri di depan pintu kamarnya sambil tersenyum membuatnya kaget. BLAM! Ia menutup kembali pintu kamar. Memalukan! Itu Dokter Satria! Vivian segera menguncir rambutnya sembarang, memastikan apa yang di depan itu benar-benar Satria? Kepalanya menyembul setengah dari celah pintu yang terbuka sedikit. Satria masih dalam mode senyum. Kali ini pria itu tersenyum sambil melambaikan tangannya. Pria it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN