Nineteen

1506 Kata

Jangan pernah menunda revisi. Itulah salah satu prinsip mahasiswa tingkat akhir. Jika tak mau jadi mahasiswa abadi, bergeraklah, apa yang bisa dikerjakan hari ini, kerjakan dan jangan tunda hingga esok hari. Itu pula yang dilakukan Vivian. Setiap revisi langsung ia kerjakan semalaman. Meski Mami harus bolak balik ngingetin buat tidur, tapi Vivian bersikeras mengerjakan semua revisi sampai tuntas. Vivian meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Ia melirik jam dinding di kamarnya. 02.00. Gak terasa ternyata, ia berkutat di depan laptop selama berjam-jam. Bahkan baru kali ini ia memeriksa ponselnya. Beberapa pesan masuk, baik dari grup ataupun wapri. Ada satu pesan yang menarik perhatian Vivian. 3 pesan masuk dari nomor yang sama. Dokter Satria. Senyum Vivian mengembang. Pipinya langsun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN