"BUTUH bantuan, Gerald?" Angel mendekat sambil memasang senyum termanis miliknya. Gerald yang sedang membereskan sisa-sisa kayu yang terbakar akibat bekas pertarungan sebelumnya pun menoleh ke arahnya. "Hm, tidak perlu ...." Gerald menelan ludahnya susah payah. Wajah cantik dipenuhi senyuman manis itu sontak saja membuat wajah Gerald memerah. Dengan cepat dia memalingkan pandangan ke arah lain sambil melanjutkan kalimatnya. "Sepertinya aku lebih membutuhkan sebuah ciuman atau mungkin sebuah pelukan hangat darimu." Gerald melirik Angel dari ekor matanya. Gadis itu kini mengangkat sebelah tangannya, kemudian api muncul di atas telapak tangannya. Senyumannya tampak semakin lebar yang membuatnya tampak semakin menyeramkan. "Hm ... sepertinya kau berencana mati di tanganku hari ini, Gerald

