"APA katamu?!" Natan sontak saja berdiri dan mencengkeram kerah seragam Raphael yang sejak tadi bersujud di hadapannya sembari menjelaskan semua duduk permasalahan yang sedang terjadi. Raphael mendongak, membalas tatapan murka ayahnya dengan berani. "Aku mengatakan yang sebenarnya, Natan. Aku melakukan semua ini juga bukan tanpa alasan. Maria memang bertunangan dengan Gerald, tapi Gerald tidak akan mau meneruskan pertunangan di antara mereka hingga pernikahan. Sekali pun mereka bisa menikah kemudian, Gerald pasti akan terus menerus mengabaikan keberadaannya." "Kalaupun dia memang ingin mengabaikan tunangan bahkan istrinya sekali pun, semua itu bukan urusanmu. Kau tidak punya hak untuk mencampuri masalah itu, Raphael!" ucapnya emosi. Bagaimana dia tidak emosi? Jika saat mereka baru berte

