"Aku rindu permainan ganas Uncle. Apa tidak bisa kita bermain dulu sebelum pergi!" ujar Naya dengan nada yang terdengar sangat sensasional, membuat tubuh Lanc seketika hareudang. Naya mulai memutar kursi Lanc, dan dengan cepat duduk di pangkuan Lanc dengan posisi saling berhadapan, dan sedikit menggerakkan pinggulnya, hingga bibir Naya langsung menerbitkan sebuah senyuman saat merasa ada yang keras di balik bokongnya. "Aku berjanji akan menyelesaikan tugas dari Uncle secepat mungkin, asal Uncle juga bisa menyelesaikan tugas Uncle untuk bermain kasar denganku." Ujar Naya yang langsung menyambar bibir Lanc dengan begitu rakusnya, membuat Lanc benar-benar sangat kesulitan untuk menolak apa yang dilakukan Naya terhadap tubuhnya. Lanc langsung membalas setiap lumatan bibir Naya dengan tak ka