Kecerahan pagi ini sama saja, tidak ada yang berbeda. Tapi tidak bagi Kenny dan Kirei selama dua bulan usai kehamilan Kirei diketahui. Bagi mereka terasa lebih cerah dari hari-hari sebelumnya. Senyuman di wajah mereka tidak pernah luntur. "Yakin masih mau sekolah?" Hangat menjalar ke tubuh Kirei saat kedua tangan kekar suaminya melingkar di pinggangnya. Senyuman terukir di kedua sudut bibir Kirei. Hatinya menghangat mendapat perhatian dari Kenny. "Aku kuat kok Ken, lagian kata dokter juga boleh asal jangan capek-capek." dia sandarkan kepalanya ke pundak Kenny. Satu kecupan mendarat ke pipi kanan Kirei. "Aku takut kamu kecapekan sayang." Lagi, Kirei tersenyum mendapat perhatian dari Kenny. Lelakinya itu selalu menuruti apa maunya selama tiga bulan usia kehamilan Kirei berjalan. Mulai