"Tapi lo juga harus berterima kasih sama gue, karena gue kan lo jadi punya mereka." Nathan merasa bangga. Rangga hanya melengos dan lebih mendekati Dzatina. "Gendongnya bagaimana, Ma?" Rangga mendekati Dzatina, meminta agar mamanya mengajarinya bagaimana caranya menggendong bayi. "Ini begini, pelan-pelan. Lavender masih rentan, jadi jangan kasar dan sembarangan." Dzatina memberikan Lavender ke gendongan Rangga. Karena saat tadi Rangga mengadzani dan mengiqomahi hanya sebatas di box bayi saja, tidak menggendong. "Kok aku takut ya Ma, kecil banget." Rangga was-was, takut melukai sang buah hati. "Kamu harus ekstra hati-hati, karena tulang-tulang mereka masih sangat rentan. Salah-salah nanti malah patah tulang yang ada." "Ih... Aku makin takut, Mama saja deh yang gendong. Nanti malah sal