"Capek sayang?" tanya Kenny sambil mengelap peluh di pelipis Kirei yang mengucur. Untung saja tadi Kirei mendengar kata-katanya untuk mengikat rambutnya kuat-kuat supaya tidak terurai dan membuatnya semakin gerah. Kirei hanya menggeleng sambil tersenyum tulus kepada Kenny. Malam panjang yang dijanjikan oleh Kenny sebagai bentuk permintaan Kirei agar Kenny tidak pergi menemui Bianka terwujud juga. Dinginnya malam tak lagi mereka hiraukan, apalagi Jakarta yang ada selalu gerah. Kirei terlihat begitu senang dengan adanya malam ini. Lama sekali dirinya tidak merasakan kehangatan dari pelukan suaminya hingga mandi keringat. Kerinduannya membuncah dan pecah di satu malam ini setelah berbulan-bulan keduanya sama-sama menahan. Kenny bisa mendengar suara indah mengalun dari bibir istrinya, baga