Prang! Brak! Pyar! "Kamu jahat, Ken! Jahat!" Kirei menekan-nekan dadanya sendiri saking tidak kuatnya menahan rasa sakit yang dia tanggung akibat ulah Kenny. Rahang Kenny mengeras melihat Kirei mencaci makinya. Kedua tangannya terkepal kuat-kuat menahan segala amarah yang ada. Sudah dari setengah jam yang lalu mereka bersitegang di dalam kamar. Bahkan alat-alat make-up juga sudah tersebar di atas lantai. Vas bening bagai gelas kaca berisi bunga lavender juga sudah pecah entah menjadi beberapa bagian sampai airnya membasahi lantai dan bunganya tergeletak tak berdaya. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Kirei dan Kenny bertengkar hebat. Semenjak usia kehamilan Kirei menginjak enam bulan, mereka menjadi sering bertengkar karena masalah yang sama. "Kenapa kamu jahat sama aku, Ken?! Kena