"Baal, Iqbaal!" panggil mama dari balik kamarku. Aku nggak ngejawab, hanya narik selimut hingga menutupi seluruh tubuh dan juga kepalaku. Aku malas bangun. Seandainya yang semalam mimpi, aku mau cepet bangun. Tapi jika nggak, aku nggak mau bangun. Malu. "Iqbaal, anak mama yang ganteng, ada tamu!" teriak mama lagi. Aku bergeming, pura-pura tidur. Pintu kamarku dibuka. Aku bisa mendengar derap langkah mama yang mendekati tempat tidurku. "Ya ampun, Iqbaal matahari sudah tinggi, ayam juga sudah sarapan pagi, masih aja tidur! Bangun dong!" suruh mama. Aku hanya diam, memejamkan mata dan berharap mama nggak maksa agar aku bangun. "Beneran nggak mau bangun?" tanya mama. "Nanti nyesel lho! Tamunya cewek cantik dan manis banget, Baal!" kata mama berupaya membujukku. Tapi aku nggak akan tert
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


