Saat aku sadar, aku sudah di rumah. Aku tengah terbaring di kasur dalam keadaan lemah. Sepertinya mama sudah berhasil mengevakuasi aku dari kasur UKS ke kasurku sendiri. Pintu kamarku dibuka, mama masuk. Beliau tersenyum saat melihatku sudah bangun dari pingsanku. "Iqbaal sudah siuman?" tanya mama sambil duduk di dekatku. Aku hanya mengangguk. Mama menempelkan telapak tangannya di keningku lalu tersenyum kecil. "Sudah mulai turun demamnya," kata mama lalu menghela napas lega. "Maaf ya Ma, Iqbaal jadi nyusahin mama!" kataku merasa bersalah. "Nggak, kok! Mama juga udah menduga kamu bakalan pingsan. Makanya mama segera nelpon papa buat balik, trus nggak lama saat papa nyampe, mama ditelpon pihak sekolah kalau kamu sakit. Nice timing banget kan?" kata mama dengan senyum yang nggak pernah

